Senin, 21 November 2016

Ngintip

Ngintip, akrilik di atas kertas, November 2016

Di mana mana, warna warna beraroma ganja

Di mana mana warna warna beraroma ganja, akrilik di atas kertas, November 2016. Warna telah menjadi simbol ikatan, kerumunan dan begitu menyedot dan menjadi candu

Ayo Menggonggong bersama

Ayo menggonggong bersama, akrilik di atas kertas, November 2016.

Sabtu, 19 November 2016

INDONESIA UNTUK SEMUA, NKRI HARGA MATI I.

Happening Art di jalanan kota Tahuna, 4 November 2016 bersama Fajar Emilianus Gultom. Menyerukan keberagaman, dan kesetiaan pada Pancasila, di saat sebagian orang juatru menggunakan kekuatan mayoritas untuk membungkam kebhinekaan itu.

Kami sekeluarga setia pada NKRI


Telunjukku Ngeces

Telunjukku Ngeces, akrilik di atas kertas, November 2016

Superhero van Closet

Superhero van Closet, akrilik di atas kertas, November 2016

Satu ayunan satu celana

Satu Ayunan satu celana, Akrilik di atas kertas, November 2016

Acungkan tanganmu dan serukan.........!

Acungkan tanganmu dan serukan Hoeek!, akrilik di atas kertas, November 2016

Selasa, 25 Oktober 2016

Ibrahim, Katirin bikin heboh Manado


Happening art dan body painting oleh pelukis Jogja, Ibrahim, Katirin, Edo Piliang, Dyah Yulianti, Basori, Herman Lekstiawan, Kacung di temani Rahadih Gedoan dan Logonk, dua peteater muda Sulut, 2002.

Rabu, 12 Oktober 2016

senewen itu asyik, berat itu nikmat

senewen itu asyik, berat itu nikmat, akrilik di atas kertas A3, Oktober 2016. Segala seauatu yang dijalani dengan gembira ditambah sedikit kegilaan sungguh nikmat.

woii dah masak belum?

Woii, dah masak belum? Akrilik di atas kertas A3, Oktober 2016. Tentang terkadang kita terlalu asyik dengan pikiran dan kelamaan tanpa aksi.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Bartender Celeng

Bartender Celeng, akrilik di atas kanvas, 120x140cm, 2007. Pernah dipamerkan di Galeri Srisasanti Jogjakarta pada akhir 1997.
Tentang Tivi yang terkadang memabukkan

Jumat, 07 Oktober 2016

Balonku ada tiga

Balonku ada tiga, akrilik di atas kertas A3, Oktober 2016,
Soal pilihan pilihan kita yang kadang meletuskan satu atau dua balon bagus, yang seharusnya dapat kita gunakan dalam hidup kita.

Kamis, 06 Oktober 2016

Super Belo

Super Belo, akrilik di atas kertas A3, Oktober 2016, sebuah guyonan untuk sikap super superan, apalagi yang di tivi sukanya bilang, Super!

Omnisurf

Omnisurf, akrilik di atas kanvas, 120x150cm, 2008.
Bagi saya, sebagai manusia kita kadang menjadi omnivora-omnivora peselancar di jagat ini, kita menari nari dengan riang di antara segala hal yang ada di sekitar kita, entah peradaban, entah produk, entah pikiran, kita menjadi penyantap penyantap penuh kegembiraan

Rabu, 05 Oktober 2016

Memori eksperimental

Melihat foto karya ini membangkitkan rindu pada main main lagi dengan seni rupa eksperimental yang dulu begitu akrab dengan proses kreatif saya, sayang karya ini entah sudah di mana sejak kontrakanku di Tarudan, Sewon Bantul ikut dilanda gempa Jogja. Karya ini juga mengingatkan pada kedua guruku pak Ninus Anusapati dan pak Titoes Libert yang sering memancing kami untuk berkarya dengan lebih bebas lagi.

Selasa, 04 Oktober 2016

Minggu, 02 Oktober 2016

Al gore ; just kidding

Al Gore; Just Kidding, akrilik di atas kanvas, 140 x 160cm, 2008
karya ini hanya sebuah guyonan atas potret Al Gore, mantan wakil presiden Amerika Serikat yang juga seorang aktivis lingkungan hidup yang penuh dedikasi.Tembakan Al Gore ditujukan bagi perusahaan dan Negara Negara yang tidak memiliki komitmen terhadap upaya menghambat laju perubahan iklim global. Karya ini didedikasikan buat Al Gore.

Sabtu, 01 Oktober 2016

Anumu, Serigalamu

Anumu, serigalamu, balpoin di atas kertas A3, 2016

Karya drawing ini, dipersembahkan bagi oknum pejabat tinggi di sebuah kantor di Manado, yang melakukan pelecehan seksual pada seorang siswi sekolah menengah yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan di kantornya.




Jumat, 30 September 2016

Nyerap Ilmu

ketemu kawan lama, pelukis Dedy Sufriadi sekaligus pemilik Nalarroepa Artspace di rumah sekaligus studionya di Jogjakarta 2015. Dedy Sufriadi adalah ikon kreativitas tiada henti, berkarya baginya seperti bernafas. Sekali tak menghirup udara, serasa mati. Makanya ia bernafas dan berkarya terus. Kebetulan saya ditemani Herman Lekstiawan, teman sekelas yang juga seorang pelukis.

Guru dan bekas murid boleh duduk bareng

Ini adalah dokumentasi saat saya dan kedua bekas dosen saya di IKIP Manado, Arie Tulus dan Timmy Katoppo, saat menjadi juri pada PORSENI Nasional mahasiswa Politeknik se Indonesia 2016 di auditorium Politeknik Negeri Manado. Yang sangat dihormati dari keduanya adalah semangat fan kreativitas untuk terus berkarya, tetap enerjik, memberi contoh kepada mahasiswanya dengan menunjukkan hasil karya dan proses kreatif mereka yang panjang. Semoga contoh dan semangat akan terus bergema dalam perjalanan kreatif orang orang muda yang pernah dibimbing mereka.

Setiap kali makan, perlu berdoa

Karya ini didedikasikan untuk saudara saudara yang mengalami musibah longsor di Sangihe, san sudah di koleksi oleh pasangan suami istri,, Jenry Koraag dan Inggrid Pangkey

Sebuah Tanda Mata untuk Vick Chenorre

Karya ini merupakan sebuah penghormatan untuk Vick Chenorre, sutradara muda teater Sulawesi Utara, yang membawa timnya menjuarai Festival Teater remaja se Indonesia di Jakarta tahun 2016. Salut untuk Vick dan kawan kawan.

Selasa, 27 September 2016

Biodata Seniman.



Biodata Seniman
Nama                       :  Alfred Silangen D. Pontolondo
T.T.L                         :  Sangihe, 10 April 1979
Istri                           :  Yunita E. Birang
Anak                         :  1. Kobar Asa Juang      (L)
                                    2. Gemulai Ranting Cinta   (P)
Alamat                     :  Kelurahan Dumuhung, Kec. Tahuna Timur, Sangihe, Sulawesi Utara.
Pendidikan               :  S1- Seni Lukis ISI Yogyakarta.

1.      1996, masuk Jurusan Seni Rupa dan Kerajinan FPBS IKIP Manado, di Tondano, Sulawesi Utara.
2.      1997, Masuk minat utama seni lukis, jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Jogjakarta
3.      Melakukan pameran seni rupa bersama; seni lukis, instalasi, mural di berbagai kota sejak 1997 – 2016
-          1997, pameran sketsa I di jurusan Seni Murni FSR ISI Jogjakarta, Gampingan.
-          1998, pameran sketsa II di jurusan Seni Murni FSR ISI Jogjakarta Gampingan
-          1998, Pameran Seni lukis Cat Air di gedung seni murni FSR ISI Jogjakarta.
-          1998, Melakukan lukis dan sketsa bersama di pantai Parangtritis, Kompleks Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pasar Burung Jogjakarta, Kuncen.
-          1998, Pameran seni instalasi “ Benang-benang Kelabang” Timuran Jogjakarta.
-          1999, Pameran Kelompok Lepas 97 di Gedung FSR ISI Jogjakarta
-          1999, pameran II kelompok Lepas 97 di Taman Budaya Jogjakarta.
-          1999, Pameran FKY di Benteng Vredeburg, Jogjakarta
-          2000, Pameran bersama komunitas empat kota Jogja, Surabaya, Malang dan Bandung, di Taman Budaya Surabaya.
-          2001, Pameran seni instalasi dan happening Art bersama komunitas Duri Latu”Kematian Rambu” di Perempatan Gondomanan Jogjakarta.
-          2001, Pameran seni Instalasi “Lempung Batu Lempung” di halaman FSR ISI Jogjakarta
-          2001, Pameran FKY di Taman Budaya Jogjakarta.
-          2002, pameran seni lukis dan instalasi “Tropis” bersama komunitas Duri latu di Benteng Vredeburg Jogjakarta
-          2002, Pameran bersama”Perupa Muda” komunitas Durilatu di Pasuruan Jawa Timur.
-          2002, Pameran Seni Lukis Eksperimental, di Gedung Seni Murni FSR ISI Jogjakarta.
-          2002 Pameran “Indonesia Gemilang 2002” bersama Noor Ibrahim, Katirin, Basori, Edo Pop, Kartika Affandi, Bagong Kussudiarjo, Djoko Pekik, Herman Lekstiawan, Edo Pillu, Dyah Yulianti, Johanis Saul, Enoch Saul, dan beberapa perupa asal Filipina salah satunya Alfonso Doss
-          2002, Pameran seni lukis “Who am I?” bersama komunita C’Art di Hotel Sahid Kawanua Manado.
-          2003, Pameran seni instalasI“ Seni Bermain Jerami” Warsawa (Warung Sawah) bersama Indra wahyu Nurcahyo, Irwanto Lentho, Edi Tonang Khanafi dan Rudi Herimarwan.
-          2003, Pameran seni lingkungan bersama komunitas Duri Latu di Kali Winongo Bantul Jogjakarta
-          2004, Pameran Seni Instalasi “ Teriakan pada Merah!” dalam rangka Affandi Prise yang digagas oleh M. Yusuf Siregar, di halaman FSR ISI Jogjakarta.
-          2004, Pameran Seni Rupa di Jogja Cafe, Jogjakarta.
-          2005, Pameran Seni Lukis Tugas Akhir.
-          2005, Pameran Post Graduate, Galeri ISI Jogjakarta.
-          2007, Pameran Transgenerasi di Hotel Sahid Kawanua, Manado.
-          2008, Pameran Behind the Horison di galeri Sri Sasanti Jogjakarta.
-          2008, Pameran di Elegance Art Gallery Jakarta
-          2008, Pameran Jogja Art Fair
-          2008, selama kurang lebih 6 bulan melukis seorang diri di Beo Talaud
-          2008, karya “ Bagai Pisang di Ujung Tanduk” menjadi cover buku Antologi tiga penyair, Pitres Sombowadile, Reiner Ointoe dan Kamajaya Al Katuuk.
-          2009, Karya “ Bebas” menjadi cover buku Tantangan Pemekaran Daerah karya HR Makagansa.
-          2007-2011 , puluhan karya seni drawing menjadi ilustrasi di Jurnal “Selarong”Jogjakarta, Jurnal Cerpen Indonesia edisi 2 - 4, “Rumah Puisi”Rumah Lebah Jogjakarta, serta beberapa buku kumpulan puisi penyair nasional.
-          2012, Pameran Bienalle Sulut di Hotel Aryaduta Manado.
-          2013, Pameran Seni Rupa Nusantara, “Meta Amuk” Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
-          2016, Demo Lukis dalam rangka penggalangan bantuan kemanusiaan bencana longsor Sangihe di Balai Bahasa Manado.
-          2016, Demo Lukis dalam rangka penggalangan bantuan kemanusiaan bencana longsor Sangihe di Kopination Manado.
-          2016, Pameran Besar Seni Rupa Indonesia, “Epicentrum”, di Taman Budaya Sulawesi Utara, Manado.
4.      Pameran Tunggal:
-          1999, Pameran Tunggal Bersama, Lorong Seni Murni FSR ISI Jogjakarta
-          2000, Pameran Drawing dan poster FSR ISI Jogjakarta, dalam rangka aksi Peduli FSR ISI Jogjakarta.
-          2001, Pameran tunggal Seni Instalasi di halaman FSR ISI Jogjakarta, dalam rangka “Selamat malam ISI”.
5.      Menjadi aktivis mahasiswa ISI Jogjakarta dan aktif dalam gerakan mahasiswa Jogjakarta masa 1998 – 2002.
6.      Melakukan Happening Art di berbagai kota sejak 1997 – 2016
-          1998, Performing Arts “Teriakan Reformasi” bersama Ocheng, Indra Wahyu Nurcahyo, Eko Didik Sukowati, dan komunitas Lidi Jogjakarta.
-          1998, Performing Arts “ Kamu mau apa?” bersama Eko didik Sukowati di Jalan Katamso, Jogjakarta.
-          1998, berbagai happening arts bersama Raudal Tanjung Banua, Iwan, Nur Wahidah Idris, dan si Teng, selama gerakan mahasiswa di jalanan kota Jogjakarta bersama Serikat Mahasiswa untuk Kedaulatan Rakyat (SMKR) Jogjakarta.
-          1999, Happening art “memberi pupuk” bersama Sukma Dewi di lingkungan ISI Jogjakarta.
-          1999, Performing Arts,” Makan Meja Makan” bersama M Anzieb, Eko didik Sukowati, dan Mozes Edytomo di halaman FSR ISI Jogjakarta.
-          1999, happening arts “ Apa Kabar ASRI?” di depan kampus FSR ISI Jogjakarta
-          2000, happening art “ Selamat Malam ISI” bersama Budi Bholeng dan komunitas Pojok ISI Jogjakarta di halaman FSR ISI Jogjakarta
-          2001, Performing Art bersama Komunitas Duri Latu, pada Pameran Fotografi kelompok Koma, di Gedung Lembaga Berita Nasional Antara, Jakarta.
-          2002, Happening Art bersama Tri dan Ayu arista murti dalam rangka hari Bumi di jalan Malioboro Jogjakarta
-          2002, Happening Art “ Memakan Tubuh” bersama komunitas teater KONTRA di Taman Kesatuan Bangsa, Manado, Sulawesi Utara.
-          2002, Happening art “ Memakan tubuh-nya” berkolaborasi dengan penyair Iverdixon Tinungki dan komunitas teater KONTRA Manado, di Tuminting, Manado, Sulawesi Utara.
-          2003, Performing Art “ Melawan Kultus” pada Pameran kelompok Caping, di Bilik Marsinah Jogjakarta.
-          2003, Performing Art “ Menggoreng Kulit” di Muara Art Space, Jogjakarta.
-          2004, Performing Art “ Melukis Kepala” bersama Hono Sugeng Nugroho di Jogja Kafe Jalan Magelang, Jogjakarta.
-          2005, Performing Art, “ Ku sapu engkau Jogja” sepanjang jalan Parangtritis hingga Ringroad Utara Jogjakarta.
7.      Bersama Danang Hadi Phe dan Susanto Banana Membentuk band music “ Apel band Gerobak”
-          2000 pentas musik dan happening art pada inagurasi Mahasiswa Baru di FSR ISI Jogjakarta
-          2000, happening art di Festival Kesenian pantai Parangkusumo Jogjakarta
-          2000, Happening Art bersama Komunitas Pojok di STIE Malangkucecwara, Malang Jawa Timur.
-          2001, Happening art dalam rangka Hari Bumi di ISI Jogjakarta bersama Danang Hadi, Susanto Banana, Budhi Bolleng dan komunitas Pojok FSR ISI Jogjakarta
-          2001, pentas musik dan happening art pada Jambore motor antic di Semarang Jogjakarta.
-          2001, pentas musik dan happening art pada “GESPER”(Gelar Seni Pertunjukan Rakyat) di FSP ISI Jogjakarta.
-          2001, pentas musik dan happening art pada kongres mahasiswa Desain Grafis, Benteng Vredeburg Jogjakarta.
8.      Pengalaman organisasi kesenian dan gerakan mahasiswa
-          1997, bersama - sama membentuk kelompok angkatan seni lukis “Lepas 97”
-          1998, menjadi anggota komunitas “Rumah Lebah” bersama Raudal Tanjung Banua.
-          1998, Terlibat dalam Gerakan Mahasiswa Jogjakarta pada simpul MAS WIRANTO, Masyarakat Wirobrajan Anti Suharto.
-          1998, Menjadi Aktivis SMKR (Serikat Mahasiswa Untuk Kedaulatan Rakyat) Jogjakarta
-          1999,terpilih menjadi Koordinator Forum Komunikasi Mahasiswa Seni Rupa ISI Jogjakarta, sekaligus Koordinator wilayah II, Jogjakarta dan Jawa Tengah dengan melakukan kongres mahasiswa seni rupa di Bandung, melaksanakan dialog seni antar kampus seni di Jogjakarta dan Solo, serta mengkoordinir kegiatan- kegiatan kemahasiswaan di FSR ISI Jogjakarta dalam bentuk diskusi, pameran dan festival seni.
-          1999, di ajak Bob Arif menjadi anggota tidak tetap SPI ( Serikat Pengamen Indonesia) dan melakukan aktivitas ngamen dan advokasi masyarakat miskin kota di Jogjakarta.
-           1999, Mendirikan media mahasiswa seni rupa “korek Api bersama Devi Setiawan, M. Anzieb, Nano Warsono, Beng Rahardian, dan Sujud Dartanto
-          2000, bersama Herman Lekstiawan, Azhar Shodiq, Hasmar D Aritonang, Indra wahyu Nurcahyo, Irwanto Lentho, Muhammad Rizky, Mujiyat DL, Sri Hardana, Rudi Herimarwan, dan puluhan teman lainnya mendirikan komunitas seni “Duri Latu” Jogjakarta.
-          2000, bersama Danang Hadi Phe, Budhi Bholeng, Sumarwan, Agung “Kirik” Witjaksono, Ambrosius Sabaggalet, Deddy, Ayu Arista Murti, dan puluhan lainnya mendirikan komunitas PODJOK ISI Jogjakarta, dan aktif melakukan pameran dan berbagai aktivitas lainnya.
-          2000, membentuk FMPK (Forum Mahasiswa Peduli Kampus), aliansi organisasi mahasiswa antara FKMSR-ISI, Komunitas Podjok, Forum tiga Jurusan dan BEM FSR ISI Jogjakarta, dengan kegiatan; melakukan advokasi kepentingan mahasiswa FSR ISI Jogjakarta, menggalang unjuk rasa untuk perbaikan lingkungan FSR ISI Jogjakarta, menggalang gerakan Mural (lukis dinding di lingkungan FSR ISI Jogjakarta).
-          2006, bersama Rahadih Gedoan, Christy Sondey dan Dean Kalalo, mendirikan Buletin seni dan Pariwisata “ Nyare” di Manado, Sulawesi Utara.
-          2009, Membentuk Jaringan Lentera pasifik, jaringan siswa peduli Talaud di SMA Negeri I Rainis, Talaud.
-          2009, menerbitkan “Lentera Pasifik” Buletin siswa di SMA Negeri I Rainis.
-          2010, menerbitkan “ Yudas Iskariot” Buletin pribadi berisi kumpulan karya edisi 1-7.
-          2012, Bersama Estepanus Sagemba, Godfrid Timpua dan Maxsison Gumolung, mendirikan  Dewan Kesenian Talaud.
-          2016, membentuk komunitas media sosial ”Seniman Sulawesi Utara” dan menggagas beberapa aksi kesenian, dan pameran seni rupa.
9.      Aktivitas lain;
-          1999-2002, mengamen untuk tambahan biaya hidup di jalan Parangtritis, dan pantai Parangkusumo, Jogjakarta.
-          2002-2003, terlibat dalam berbagai kegiatan bersama Komunitas Teater Kontra Manado.
-          2006, melakukan pameran seni rupa, dan happening art, bersama Jamal Rahman Iroth, Michael Palilingan, Irwan Lalegit dan komunitas teater KONTRA dan KRONIS Manado, dalam rangka penggalangan dana bagi korban gempa Jogja.
-          2008, mendampingi Remy Sylado, Reiner Ointoe, Kamajaya Al Katuuk dan Pitres Sombowadile pada pertemuan Budaya Poros Manado-Magelang, di Magelang, Jawa Tengah.
-          2010, bekerja sama dengan SMA I Rainis, menyelenggarakan pelatihan sastra dan teater, menghadirkan sastrawan Raudal Tanjung Banua.
-          2011, bekerja sama dengan SMA I Beo, menyelenggarakan pelatihan sastra dan teater, menghadirkan sastrawan Raudal Tanjung Banua dan peteater Andika Ananda.
-          2010-2014, di bawah Dinas Pariwisata Talaud, menggagas dan menyelenggarakan Festival Seni Budaya Porodisa I-IV di Melonguane Talaud.
-          2010-2014, mengkoordinir Tim Kesenian Talaud ke Festival Bunaken dan Pameran Pembangunan Sulawesi Utara.
-          2010-2014, melakukan pendampingan bagi pengembangan kesenian di Kabupaten Kepulauan Talaud.
-          2010-2014, menerbitkan berbagai tulisan sosiologis secara independen tentang Talaud, termasuk penolakan atas Tambang Pasir Besi di Beo, Talaud.
-          2010-2014, menulis prosa dan puisi pribadi.
-          2014, menggagas dan melaksanakan Gerakan Tolak Politik Uang pada Pilkada dan Pilcaleg di Talaud, bersama KPU dan Panwaslu Talaud.